Friday, February 8, 2008

Bunga Bunga Bermekaran...


Alhamdulillah, dalam pekan ini ada berita gembira dari dua orang sobat saya semasa SMA dulu. Mereka adalah Edi dan Harry, yang baru saja melangsungkan akad suci dan menggelar resepsi pernikahan. Ahad lalu (3/2/08), Edi melangsungkan resepsi pernikahan di GSG Masjid Walikota Jakarta Utara. Sementara resepsi pernikahan Harry pada hari Kamis (7/2/08) di Gedung PLN Ragunan.

Dengan mengakhiri masa lajangnya, berarti kami berlima yang dulu tergabung dalam PANDAWA LIMA (pasukan dakwah 95), teman seperjuangan di Rohis SMA dulu sudah tidak ada lagi yang berstatus jomblo.

Selamat buat Akh Edi & Akh Harry.. Welcome to the club.. :)

"Barakallahulakum wa baraka 'alaykum wa jama'a baynakuma fii khayrin"
Semoga menjadi pernikahan yg penuh barokah, serta menjadi keluarga samaradata.. Amiin..

Untuk para mempelai.. Untuk yang sedang jatuh cinta.. Berikut saya petik tulisan Anis Matta dalam "Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga"..

===

Cinta merupakan sebentuk emosi manusiawi. Karena itu ia bersifat fluktuatif naik turun mengikuti semua anasir di dalam dan di luar di diri manusia yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya saya juga mengatakan, mempertahankan dan merawat rasa cinta sesungguhnya jauh lebih sulit dari sekedar menumbuhkannya. Jadi obrolan kita belum selesai.

Walaupun begitu, saya juga tidak merasakan adanya urgensi untuk menjawab pertanyaan ini: apa itu cinta? Itu terlalu filosofis. Saya lebih suka menjawab pertanyaan ini: bagaimana seharusnya anda mencintai? Pertanyaan ini melekat erat dalam kehidupan individu kita.

Cinta itu bunga; bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah kebenaran. Apa yg dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan, dan memekarkan bunga-bunga adalah air dan matahari. Air dan matahari adalah kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta, dengan begitu, merupakan dinamika yg bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita.

Maka begitulah seharusnya anda mencintai; menyejukkan, menenangkan, namun juga menggelorakan. Dan semua makna itu terangkum dalam kata ini: menghidupkan. Anda mungkin dekat dengan peristiwa ini; bagaimana istri anda melahirkan seorang bayi, lalu merawatnya, dan menumbuhkannya, mengembangkannya serta menjaganya. Ia dengan tulus berusaha memberinya kehidupan.

Bila anda ingin mencintai dengan kuat, maka anda harus mampu memperhatikan dengan baik, menerimanya apa adanya dengan tulus, lalu berusaha mengembangkannya semaksimal mungkin, kemudian merawatnya... menjaganya dengan sabar. Itulah rangkaian kerja besar para pecinta; pengenalan, penerimaan, pengembangan dan perawatan.

No comments: