Tuesday, April 22, 2008

10 Lokasi Kuliner Favorit Gw...



Dari beberapa opsi acara makan2 dalam rangka ultah Boss Tossy, terpilih juga lokasi makan yang bakal jadi tempat "outing" anak2 NMC/NOC malam kemarin. Pemenangnya adalah Muara Angke, rajanya sea food di kawasan utara jakarta. Ternyata, Muara Angke masuk kategori 10 tempat makan favorit gw.. Lainnya apa aja ya..?

1. Home sweet home, Sayur Asem buatan Mak Gw.. Kagak ade matinye..!!
2. Soto Betawi Bang Yass, Samping Gedung Cyber.. Lokasi strategis, sotonye mantep..
3. Steak Tendean, Food court Tendean Plasa.. Tenderloin-nya maknyuss..
4. Tom Yam Harbour Bay, Batam.. Kalo ke Batam, kudu mampir kemari nih..
5. Putra Bone, Muara Angke.. Pilih sendiri ikannya, cuminya, udangnya.. makan sepuasnya.. :)
6. Paparonz Pizza, Warung Buncit.. Tempat "pacaran" bareng si Geulis.. :p
7. Seafood 38, Depan halte busway Jatipadang.. Sebrang rumah, cumi saus tiramnya paling OK
8. Pondok Laras, Cimanggis.. Nuansa timur tengah..
9. Warmo Tebet.. Warteg paling komplit, inget masa2 SMA doeloe.. :)
10. Pecel Lele Bu Le', Sukabirus Bandung.. Tempat makan zaman kuliah, kalo kiriman telat dateng ngebon gak masalah..

Monday, April 21, 2008

Mastermind TDA Jaksel

Hari Ahad kemarin, Mastermind TDA Jaksel VII kembali digelar di rumah Pak Ridwan (Owner BukuPengusaha.com). Ini adalah mastermind kedua yang saya hadiri setelah bulan lalu di kediaman Ibu Salma (Owner Taman Baca Rumah Pelangi) pada bulan Maret yang lalu. Pada pertemuan sebelumnya kami mendapatkan banyak ilmu tentang menulis dari Pak Jonru (Founder PenulisLepas.Com) dan sharing seputar dunia wirausaha oleh Pak Isdiyanto (Pemred Majalah Wirausaha & Keuangan). Liputan selengkapnya tentang Mastermind TDA Jaksel VI ada di blog Pak Tjarli. Sedangkan pada acara kemarin, kami lebih banyak sharing bisnis masing2, membahas kendala2 yang dihadapi dan mencari solusinya secara bersama.

Mastermind adalah pertemuan kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan para pebisnis (atau orang2 yang ingin mulai berbisnis). Dengan adanya mastermind ini diharapkan para pebisnis akan memiliki lingkungan (miliu) yang positif yang dapat mendukung perkembangan bisnisnya. Dari pertemuan secara berkelompok ini diharapkan akan menghasilkan para pebisnis tangguh, memiliki perilaku untuk saling membantu sesama anggotanya, serta memiliki jaringan kerja (network) yang kuat. Insya Allah...

Friday, April 18, 2008

Kiamat Makin Dekat...

Langit bergemuruh...
Bumi bergoncang dengan hebatnya..
Kulihat satu persatu bangunan roboh bagai ditelan bumi..

Gempa kah ini.. ? Kiamat kah ini.. ?
Dari sebuah jendela gedung kusaksikan..
Diantara hiruk pikuknya kerumunan orang..

Mereka berlomba menuruni anak tangga..
Berharap ada jalan keluar dan selamat dari bencana..
Aku masih berdiri.. Seolah menyadari tiada yang mampu melarikan diri..

Gedung demi gedung mulai rata dengan tanah..
Tiba giliran gedung tempat dimana aku berpijak..
Entah dilantai berapa aku saat itu..

Yang aku ingat, tak henti-hentinya aku mengucap kalimat syahadah..
Merasa yakin bahwa inilah saatnya..
Kiamat sudah tak lagi dekat.. Tapi sudah datang menjemput..

Aku masih saja berdiri dibalik jendela kaca..
Merasakan robohnya bangunan tempatku berdiri..
Jatuh melayang bagai debu tertiup angin..
Semakin dekat dengan tanah..
Akupun pasrah..

Tiba-tiba semua menjadi tak nampak..
Sendiri dalam gelap..
Sendiri dalam gelap..

Dari kejauhan kutangkap setitik sinar..
Lambat laun semakin terang..
Inikah cahaya surga.. ??

"Bang.. bangun..!! Bangun, Bang..!!"
Kudengar sayup suara membangunkan..
Suara yang kukenal.. Ya, suara istriku..

Rupanya aku baru saja bermimpi..

Astaghfirullah.. Aku terlalu banyak memikirkan dunia.. Dan lalai dari mengingat akhirat..
Alhamdulillah.. Aku baru saja diingatkan tentang hari akhir.. Hari yang telah digambarkan dalam kitab suci..

alqaari'atu
[101:1] Hari Kiamat,
maa alqaari'atu
[101:2] apakah hari Kiamat itu?
wamaa adraaka maa alqaari'atu
[101:3] Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
yawma yakuunu alnnaasu kaalfaraasyi almabtsuutsi
[101:4] Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
watakuunu aljibaalu kaal'ihni almanfuusyi
[101:5] dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
fa-ammaa man tsaqulat mawaaziinuhu
[101:6] Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
fahuwa fii 'iisyatin raadiyatin
[101:7] maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
wa-ammaa man khaffat mawaaziinuhu
[101:8] Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
faummuhu haawiyatun
[101:9] maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
wamaa adraaka maa hiyah
[101:10] Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
naarun haamiyatun
[101:11] (Yaitu) api yang sangat panas

Friday, April 11, 2008

Action-Giving-Praying Oriented

Pilihannya untuk meninggalkan kerajaan bisnisnya di Mekah sudah bulat. Hijrahnya bersama Rasulullah ke Madinah membawa keyakinan mendalam. Bahwa seluruh hartanya hanyalah milik Allah. Setibanya Abdurrahman bin Auf di Madinah, dia langsung mulai menjalankan bisnisnya (ACTION). Inilah pelajaran pertama yang bisa kita ambil dari seorang Abdurrahman. Seorang pelarian seperti Abdurrahman tentu tidak memiliki modal kuat seperti yang dimiliki para pengusaha Madinah, seperti kaum Yahudi yang tengah menguasai pasar Madinah pada saat itu. Walaupun Abdurrahman dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’ seorang pengusaha terkemuka Madinah oleh Nabi saw, namun beliau tidak memanfaatkan kekayaan saudaranya itu.

Dari Anas ra, telah berkata:…. “dan berkatalah Sa’ad kepada Abdurrahman: “Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya, silahkan pilih separoh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang isteri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda dapat memperistrinya… .!” Jawab Abdurrahman bin Auf: “Semoga Allah memberkati anda, isteri dan harta anda!, tapi tunjukkan letaknya pasar agar aku dapat berbisnis…..!”

Seperti anak panah yang baru saja lepas dari busurnya, perjalanan bisnis Abdurrahman melesat cepat. Beliau tidak hanya berhasil membangun kembali kerajaan bisnisnya, tapi juga menggusur para pengusaha Yahudi untuk angkat kaki dari Madinah karena bangkrut.

Pelajaran kedua dari Abdurrahman adalah keikhlasannya dalam memberi (GIVING). Apakah kemudian dengan menyedekahkan hartanya di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf menjadi miskin? Ternyata tidak, Abdurrahman tidak pernah jatuh miskin dan papa, bahkan sejarah mencatatnya sebagai salahsatu konglomerat terbesar di dunia. Mujahid enterpreneur seperti Abdurrahman sangat yakin dengan janji Allah dalam al-Qur’an: “Perumpamaan orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (al-Baqarah : 261)

Pada suatu hari, bumi kota Madinah seolah-olah bergetar, terdengar suara gemuruh dan hiruk pikuk. Ummul Mukminin Aisyah bertanya, “Suara apakah yang hiruk pikuk. Apa yang telah terjadi di kota Madinah?”. Orang-orang menjawab, “Kafilah Abdurrahman bin Auf baru datang dari Syam membawa barang-barang dagangannya, dengan iring-iringan tujuh ratus unta bermuatan penuh membawa sandang pangan dan keperluan-keperluan penduduk.” Ummul Mukminin berkata, “Semoga Allah melimpahkan keberkahan-Nya bagi Abdurrahman bin Auf dengan baktinya di dunia serta pahala yang besar di Akhirat.” Selanjutnya, beliau berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Kulihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan perlahan-lahan merangkak.”

Sebelum iring-iringan unta berhenti dan tali temali perniagaan belum dilepaskan, berita dari Ummul Mukminin itu telah sampai kepadanya. Secepat kilat, Abdurrahman bin Auf datang menemui Aisyah dan berkata, “Anda telah mengingatkan aku dengan sebuah hadits yang tidak pernah kulupakan.” Dia kemudian berkata, “Kini, saksikanlah bahwa kafilah ini dengan seluruh muatannya berikut kendaraan dan perlengkapannya, kupersembahkan di jalan Allah Azza wa Jalla.” Maka, dibagikanlah muatan tujuh ratus unta itu kepada seluruh penduduk Madinah dan sekitarnya sebagai suatu amal yang mulia di jalan Allah.”

Bayangkan, unta pada saat itu adalah kendaraan paling elit yang kira-kira saat ini setara dengan BMW atau Ferrari..!!

Keyakinannya dalam berniaga tak lepas dari kesungguhannya dalam berjihad. Untuk urusan jihad bil amwal (jihad dengan harta), mungkin sulit dicari tandingannya. Dan semua itu adalah buah dari do'a-do'anya (PRAY) yang senantiasa terpanjat untuk menjadi hambaNya yang memiliki kontribusi untuk perjuangan agamanya. Keberuntungannya dalam perniagaan sampai suatu batas yang membangkitkan dirinya pada pribadi ketakjuban dan keheranan, hingga dia berkata: ”Sungguh, kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak…..!”.

Let's action-giving-praying oriented like Abdurrahman bin 'Auf..

Saturday, April 5, 2008

Mengakui Kesalahan, Diberi Jalan..

Priit..!! Pak Polisi memberi aba2 agar motorku segera menepi..
Hmm.. perasaan aku gak melanggar lalulintas deh.. Ada apa ya?
"Plat motornya sudah expired, kenapa belum diganti?"
Ups.. iya, aku lupa kalo plat motor baru aja ganti pekan lalu.. Saat perpanjang STNK. Cuma blom sempat masang aja.. eh, keburu kena semprit Pak Polisi..
"Maaf, Pak. Plat sudah ganti yang baru, namun belum sempat pasang.."
"Mana SIM-nya?"
Ini, Pak..
"STNK?"
Waduh, didompet kok gak ada.. di jaket juga.. Aku baru inget kalo STNK ada di jaketku yg satunya lagi.. Lupa masukin ke dompet waktu pemeriksaan saat keluar parkir terakhir..
"Maaf, Pak. STNK saya ketinggalan di rumah.. Kebetulan rumah saya deket.. Tadi saya buru2.. Saya ambil dulu ya, Pak?" Ujarku polos..
"Ok, saya tunggu" Jawab Pak Polisi sambil menahan SIM-ku
Sekitar 10 menit kemudian, aku kembali membawa STNK dan plat nomor yg baru.. Dalam hati, aku bakal kena tilang dengan dua pasal, nggak bawa STNK dan naik motor dengan nomor plat kadaluarsa..
"Ini, Pak.. STNK saya.. Plat motor ada dalam jaket.."
Belum sempat aku mengeluarkan plat baru, Pak Polisi yang sudah mengecek STNK memintaku untuk melanjutkan perjalanan..
"Tolong plat-nya langsung diganti yah.." Demikian ucapan terakhir Pak Polisi sambil menyerahkan STNK dan SIM..

Alhamdulillah, gak kena tilang dan gak ada salam tempel.. Aku melanjutkan perjalanan..

Friday, April 4, 2008

GwGuyur Masuk Top 100 Franchise Paling Gress 2008

Alhamdulillah.. Kepercayaan yang terus tumbuh dari para bikers kepada GwGuyur semakin menambah keyakinan GwGuyur untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggan. Disisi yang lain, trust factor tersebut juga menarik perhatian kalangan media untuk menengok lebih dekat sepak terjang GwGuyur.

Belum lama ini, pada edisi Maret 2008, Majalah Wirausaha dan Keuangan (WK) menulis GWGuyur sebanyak 2 halaman penuh dalam kolom "Advertorial" dan "Peluang Bisnis". Penghargaan juga datang dari Majalah Duit. Dalam edisi terbaru, April 2008, GwGuyur masuk dalam Top 100 Franchise Paling Gress 2008 versi Majalah Duit.

Dalam usianya yang belum genap 2 tahun, liputan media terhadap perjalanan GwGuyur turut menambah percepatan langkah GwGuyur sebagai market leader dalam bisnis perawatan motor. Diantara media yang pernah mengangkat GwGuyur sebagai fenomena bisnis yang semakin diakui eksistensinya adalah Tabloid Kontan, Majalah Pengusaha dan beberapa media online. Sebagian tulisan tersebut kami abadikan sebagai bentuk apresiasi GwGuyur pada media tersebut dan bisa dilihat di website GwGuyur.

Salam GwGuyur.. !!