Untuk mencari inspirasi baru, saya biasanya jalan2 ke beberapa blog untuk menemukan tulisan yang mampu membakar semangat. Kali ini saya mengunjungi blog-nya Pak Ananto,
teman saya di GwGuyur yang sudah Full TDA setelah melepas posisinya sebagai Director di AC Nielsen. Tulisannya tentang Personal Branding menggugah hati saya untuk merekam beberapa catatan di blog ini.
"5 atau 10 tahun dari sekarang Anda ingin dikenal sebagai apa atau tokoh apa? Apakah Anda ingin jadi pengusaha Rajanya Bakso, Raja Motivator, Doktor ternama lulusan UI, Ahli Komunikasi, Ahli Tata Kelola Usaha alias pedagang, walikota yang dipilih rakyat, Bupati yang merakyat, Raja Selimut, Ratu Busana Muslim dll."
Dalam sebuah "halaqoh" waktu kuliah dulu, saya pernah diberikan secarik kertas oleh seorang mentor. Sang mentor kemudian meminta kami untuk menuliskan target apa yang akan kami capai dalam 1 hingga 5 tahun mendatang. Saya lupa apa saja yang saya tulis saat itu, namun ada 2 hal yang saya ingat. Pertama, lulus kuliah pada usia 23 tahun (8 semester) dan menikah pada usia 25 tahun. Keduanya ternyata meleset, saya lulus kuliah pada usia 25 tahun dan menikah pada usia 28 tahun.
Setelah menikah, saya kembali memasang target untuk 5-10 tahun mendatang. Dalam 5 tahun ke depan (usia 33) saya harus bisa beli rumah sendiri dan dalam 10 tahun (usia 38) saya harus bisa menunaikan ibadah haji bersama istri saya. Sebenarnya ada beberapa target yang sifatnya maknawi, namun tidak perlu saya sebutkan disini :) Alhamdulillah, untuk membeli rumah saya tidak perlu menunggu hingga 5 tahun. Bahkan melesat lebih awal menjadi 3 tahun melalui fasilitas KPR. Jum'at lalu (23/11/07), secara resmi dilakukan serah terima rumah dari developer ke saya selaku pembeli dihadapan notaris.
Dari kedua case diatas, yang membedakan adalah action plan. Pada case pertama, setelah menentukan target, plan berikutnya tidak jelas. Bukannya konsen untuk menyelesaikan kuliah, saya justru mencoba berwirausaha bersama beberapa teman. Alhasil, lulus kuliah menjadi molor, yang otomatis berdampak pada ma'isyah (baca: penghasilan tetap) dan kesiapan menikah. Yup, tidak bisa dipungkiri, faktor finansial masih menjadi alasan klasik untuk tetap membujang. Meski target meleset, ada nilai positif dalam capaian yang lain, yaitu terbangunnya jiwa enterpreneurship dalam diri saya.
Pada case kedua, saya mencoba untuk mengatur strategi bagaimana cara mencapai target membeli rumah dan pergi haji. Strategi yang paling utama adalah menabung. Berapapun income yang kami terima, kami sisihkan untuk menabung. Diantaranya:
- Saat terima gaji bulanan, langsung disisihkan untuk zakat (2,5%) dan menabung (20%).
- Saat terima bonus tahunan, langsung disimpan ke BSM sebagai deposito
- Memilih bisnis yang tepat untuk investasi (shareholder GwGuyur Pusat)
- Sisanya, optimalkan untuk kebutuhan sehari-hari
Alhamdulillah, dengan strategi itu, kami bisa melunasi DP rumah sebesar 30% dari harga jual. Sisanya akan dicicil selama 10 tahun melalui KPR. Mudah2an target saya untuk pergi haji di usia 38 tahun bersama istri juga bisa terwujud. Amiin.
Lalu kembali ke tulisan Pak Ananto,
"5 atau 10 tahun dari sekarang Anda ingin dikenal sebagai apa atau tokoh apa?"
"Dalam 5 tahun saya akan bertransformasi menjadi Full TDA, dan dalam 10 tahun saya akan menjadi Gubernur Jakarta!!"
Hahaha..!! Anda boleh tertawa, tetapi saya sedang tidak bercanda.. :)
Monday, November 26, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
bang andy,
saya do'akan agar anda cepat-cepat TDA.
Anda YAKIN berhasil, maka ANDA akan berhasil.
ps :
semoga ente masih inget sama ane :D
amiin.. tengkyu do'anya, kang aim.. masih inget donk.. :)
Alhamdulillah,
Cita2 bang andi untuk punya rumah sudah tercapai.
Kebetulan saya juga sedang merintis jalan ke arah sana, tolong doakan juga yah bang...
Ngomong2 rumah bang andi di mana ??
buat om iqbal, mudah2an jalannya lancar dan dipercepat untuk punya rumah sendiri.. amiin. saya ambil rumah dibukit dago pamulang (http://bukitdago.blogspot.com)
Bang Andi,
Wah deket dong dengan calon rumah saya. Saya di Cendana Residence di Jalan Benda atau Pamulang II, di belakang kantor camat.
Kapan Bang Andi mulai nempati tuh rumah yang di Pamulang?
pengennya sih secepatnya pindah ke pamulang, om iqbal. tapi saat ini istri lagi ngisi. jadi kudu deketan sama ortu dulu. mungkin tahun depan.. sambil nyicil buat ngisi rumahnya.. :)
Post a Comment